Chainsaw Man Chapter 142: Ancaman Halus Barem Paksa Denji Berubah Menjadi Chainsaw Man

TEKNOPLAY.ID - Saat sedang mengobrol berdua bersama Fumiko, tiba-tiba muncul Barem alias Flamethrower devil yang langsung duduk di samping Denji.

Barem langsung menyambung pembicaraan antara Fumiko dan Denji. Sebelumnya, Fumiko mengatakan bahwa dirinya adalah penggemar Denji, dan bukan Chainsaw Man.

Fumiko mengaku mulai menjadi penggemar Denji sejak melihatnya bertarung melawan Gun Fiend, dan menangis setelah menghabisi musuhnya tersebut.

Baca Juga: Chainsaw Man Chapter 142: Denji Marah-marah Usai Dengar Fumiko Keceplosan Bilang Gini

Denji menangis lantaran Gun Fiend adalah Aki Hayakawa, yang tak lain adalah temannya sendiri di Public Safety pimpinan Makima.

Pada obrolan bersama Fumiko dan Denji, Barem mengaku dirinya adalah penggemar Chainsaw Man. Kehadiran Barem langsung membuat Denji dan Fumiko terdiam, dan kompak memandang ke arahnya.

Barem mengatakan kinerja Public Safety sangat mengagumkan. Menurutnya sulit untuk tidak ketahuan saat jalan-jalan di taman agar bisa sampai ke tempat Denji.

Baca Juga: Chainsaw Man Chapter 142: Fumiko Akui Ada Sedikit Rasa Benci, Ungkit Pertarungan Melawan Gun Fiend

Denji yang sebelumnya menolak bergabung dengan organisasi penggemar Chainsaw Man, langsung bertanya apa yang diinginkan Barem. Pertanyaan ini tak langsung dijawab.

Barem menghisap rokoknya, kemudian memamerkan lighterbertuliskan huruf 'CSW' yang merupakan singkatan dari 'Chainsaw Man'. Menurut Barem, ini membuktikan bahwa dirinya merupakan penggemar Chainsaw Man.

Barem lalu bertanya, apakah Denji akan mendengarkan permintaan penggemarnya. Secara personal, kata Barem, dirinya ingin melihat Chainsaw Man kembali bertarung.

Baca Juga: Chainsaw Man: Perawakan Nobana Higashiyama Picu Perdebatan Fans, Perempuan atau Laki-laki?

Secara spesifik, Barem ingin melihat Chainsaw Man menghabisi para devil dan berlumuran darah. Dia juga ingin melihat Chainsaw Man sekarat hingga terbunuh, namun bisa kembali bangkit dan hidup lagi.

Denji tak mengucapkan sepatah katapun untuk menanggapi permintaan Barem. Namun matanya terus menatap Barem dengan ekspresi heran. Barem sendiri tampak santai dan kembali menghisap rokoknya.