Aplikasi Ini Cocok Buat Pemilik Warung yang Pelanggannya Suka Ngutang, Bisa Tagih Kasbon Lewat Link

TEKNOPLAY.ID - Labamu sebagai aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk manajemen arus kas, memiliki beberapa fitur menarik yang bisa dimanfaatkan pelaku bisnis UMKM. Salah satunya, untuk menagih kasbon ke konsumen yang berhutang.

Bagi pelaku UMKM seperti warteg, toko kelontong, atau warung mungkin pernah mendapati ada beberapa konsumennya yang kerap ngutang.

Baca Juga: Cari Tukang Bangunan Buat Betulin Rumah Lewat Aplikasi Gravel: Aman dari Getok Harga, Ditangani yang Ahli

Pada beberapa model usaha, tipe konsumen yang ngutang ini bisa membuat arus kas tersendat karena modal usaha tak kembali sepenuhnya.

Nah, aplikasi Labamu memiliki fitur untuk menjawab kebutuhan tersebut. Menurut Direktur Labamu, Arnold Egg, fitur tersebut dinamakan Buku Hutang.

Baca Juga: Mengenal Empat Warna Berbeda untuk Panggilan Masuk di Aplikasi Truecaller, Abaikan Kalo Warna Ini

"Kalau ada warung yang di sekitarnya banyak anak kos, mereka mau ngebon (hutang) dulu, kita juga punya sistem biar mereka bisa catat bon-bon dan bisa tagih dengan halus," ujar Arnold kepada Teknoplay.id belum lama ini.

Pemilik warung bisa menagih hutang hanya dengan mengirimkan link kepada konsumen yang berhutang lewat aplikasi Labamu.

Tampilan aplikasi Labamu (TEKNOPLAY.ID/DANANG SETIAJI)

Arnold menilai, sistem mengirim link ini akan lebih memudahkan pemilik usaha untuk menagih hutang karena tak harus bertemu secara langsung atau face to face.

"Jadi yang baru dapat kiriman dari orang tua, atau pekerja yang baru gajian, mereka bisa langsung bayar lewat link yang diterima. Buat yang punya warung, gak enak nagih, kita bisa bantu nagih dengan halus sehingga bisa terima uang lebih cepat," jelasnya.

Baca Juga: Daftar Aplikasi Jual Pulsa Murah Terbaru, Bisa Dijual Lagi Dapat Untung Lumayan Hingga Dikasih Komisi

Adapun selain fitur Buku Hutang, Labamu juga punya fitur Neraca yang bisa membagi secara otomatis modal dan untung dari hasil penjualan.

Dengan begitu, modal usaha tak akan tercampur untuk digunakan sebagai kebutuhan sehari-hari.