Kurang Paham Soal Ini, Elon Musk Kirim Email ke Karyawan yang Gak Ikutan Resign Massal

- Minggu, 20 November 2022 | 06:53 WIB
Elon Musk (Twitter @elonmusk)
Elon Musk (Twitter @elonmusk)

TEKNOPLAY.ID - Elon Musk dikabarkan meminta bantuan dari para karyawan yang bertahan di Twitter untuk melakukan pekerjaan teknikal terkait kode software di platform berlambang burung biru tersebut.

Dalam email yang dikirimkan sekitar Jumat tengah malam waktu setempat, Musk meminta untuk bertemu dengan siapa pun yang mengerjakan kode tersebut.

Baca Juga: Twitter Punya Aturan: Akun Baru Gak Bisa Beli Centang Biru Kalo Belum Penuhi Syarat Ini

Dia meminta mereka yang mengerti kode software Twitter untuk datang ke lantai 10 kantor pusat Twitter yang berada di San Francisco.

Karyawan diminta untuk terlebih dahulu mengirimkan ringkasan poin-poin melalui email tentang kode mereka selama enam bulan terakhir, plus 10 screenshot dari baris kode yang paling menonjol.

Baca Juga: Terungkap Alasan Rockstar Tolak Angkat GTA ke Layar Lebar, Tadinya Bakal Dibintangi Eminem

Dalam email lanjutan, Musk juga menginformasikan bagi siapa pun karyawan yang bekerja secara remote agar mengirim email kepadanya tentang informasi kode dan tangkapan layarnya.

"Saya akan mencoba berbicara dengan Anda melalui video," tulis Musk.

"Ini akan menjadi wawancara teknis singkat yang memungkinkan saya lebih memahami kumpulan teknologi Twitter," tulisnya lagi.

Baca Juga: Prediksi One Piece: Sejumlah Alasan Mengapa Aokiji Bergabung dengan Blackbeard, Ada Hubungannya dengan Akainu?

Dalam email tersebut, Musk juga menekankan bahwa opsi tersebut hanya berlaku bagi karyawan yang secara fisik tak bisa datang ke kantor pusat Twitter atau memiliki keadaan darurat keluarga yang dikecualikan.

Adapun permintaan ini muncul setelah resign massal yang dilakukan karyawan Twitter usai Musk memberi ultimatum untuk memilih kerja keras atau keluar.

Baca Juga: Planetaja.com Tawarkan Layanan Jual Cepat Motor Cuma 1 Jam, Begini Alur Prosesnya

Kerja keras yang dimaksud Musk di sini adalah jam kerja yang lebih panjang dengan intensitas tinggi demi membangun Twitter 2.0.

Halaman:

Editor: Danang Setiaji

Sumber: Business Insider

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X