Trojan Fleckpe Terdeteksi Menyebar di Aplikasi Resmi Play Store, Gini Tipsnya Supaya HP Tak Terinfeksi

TEKNOPLAY.ID - Peneliti Kaspersky belum lama ini menemukan keluarga Trojan baru berjuluk Fleckpe yang menyebar di aplikasi resmi Google Play Store.

Trojan Fleckpe ini menyebar melalui Play Store dengan kedok aplikasi foto editor, paket wallpaper, dan aplikasi lainnya.

Baca Juga: Kaspersky Bagikan Lima Tips Cara Mencegah Serangan DDoS, Poin Terakhir Penting Banget

Trojan ini membuat pengguna berlangganan ke layanan berbayar tanpa disadari. Sejak terdeteksi pada tahun 2022, Fleckpe telah menginfeksi lebih dari 620 ribu perangkat.

Aplikasi yang terinfeksi Trojan Fleckpe ini tampak seperti asli, namun nyatanya berisi dropper berbahaya yang bekerja untuk mendekripsi dan menjalankan muatan dari aset aplikasi.

Baca Juga: Kaspersky Temukan Serangan Trojan Baru Bernama CryWiper, Seperti Apa Cara Kerjanya?

Muatan ini membuat koneksi dengan server perintah-dan-kontrol penyerang dan mengirimkan informasi mengenai perangkat yang terinfeksi, termasuk detail negara dan operator. Setelah itu, halaman langganan berbayar juga tersedia.

Trojan kemudian secara diam-diam meluncurkan browser web dan mencoba untuk berlangganan layanan berbayar atas nama pengguna.

Jika proses berlangganan tersebut memerlukan kode konfirmasi, malware akan mengakses notifikasi perangkat untuk mendapatkannya.

Baca Juga: Awas Ketipu! Download Game Hogwarts Legacy di PC, Apesnya Malah Kena Malware

Dengan demikian, Trojan akan menyetel layanan berbayar pada perangkat pengguna tanpa
persetujuan mereka, yang mengakibatkan korban kehilangan uang.

Menariknya, fungsionalitas aplikasi tetap tidak terpengaruh, dan pengguna dapat terus mengedit foto atau menyetel wallpaper tanpa menyadari bahwa mereka telah dikenai biaya untuk suatu layanan.

Baca Juga: Tips Terhindar dari Penipuan Online Bermodus Kirim File APK: Jangan Asal Pencet dan Lakukan 5 Hal Ini

Telemetri Kaspersky menunjukkan bahwa malware menargetkan pengguna terutama di Thailand, meski ada juga korban yang ditemukan di Polandia, Malaysia, Indonesia dan Singapura.