Sejarah Ransomware Lockbit yang Disebut Sebagai Penyebab Lumpuhnya Sistem IT BSI

TEKNOPLAY.ID - Layanan perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI) sempat mengalami gangguan IT pada 8 Mei 2023. Belakangan, kelompok Lockbit 3.0 mengklaim sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

Dalam pernyataan terbukanya, Lockbit 3.0 mengancam akan menyebarkan data BSI sebesar 1,5TB bila tak menuruti kemauan mereka dalam waktu yang ditentukan.

Bila melihat polanya, maka apa yang dilakukan Lockbit 3.0 ini termasuk kejahatan siber ransomware.

Baca Juga: Kaspersky Tawarkan Lima Paket Keamanan Siber untuk Bisnis UMKM: Termasuk Enkripsi untuk Penyimpanan Portable

Sesuai namanya, ransomware pada dasarnya adalah aksi menyebarkan malware ke sistem target agar sistem tersebut terkunci dan terenkripsi sehingga tak bisa diakses oleh korban.

Supaya terdekripsi dan bisa kembali diakses, korban harus menebusnya dengan sejumlah uang kepada pelaku kejahatan agar sistem mereka kembali normal.

Itu sebabnya, malware ini disebut ransomware karena meminta uang tebusan kepada korbannya.

Baca Juga: Awas Kena Jebakan Phishing! Penjahat Siber Tebar Perangkap dengan Iming-iming Cheat atau Mod Game

Pola yang dilakukan Lockbit 3.0 mirip seperti praktik ransomware. Meski layanan BSI kini sudah kembali normal, kelompok ini masih mengancam akan menyebarkan data kredensial BSI bila permintaannya tak dipenuhi.

Kelompok Lockbit 3.0 ini sudah lebih dari tiga tahun menjalankan aksinya. Itu sebabnya, ransomware yang disebabkan oleh kelompok ini disebut sebagai ransomware Lockbit.

Lalu, sejak kapan ransomware Lockbit mulai menyebar? Berikut ulasan selengkapnya.

Baca Juga: Faktor Utama Penyebab Kebocoran Data Digital dan Cara Mencegahnya Menurut Ahli Keamanan Siber

Berjalan sebagai RaaS

Lockbit merupakan malware yang cukup unik karena beroperasi sebagai model Ransomware-as-a-service (RaaS).